Kerusakan
lingkungan memang tak ada hentinya, tiap tahun kerusakan lingkungan yang
terjadi malah semakin meningkat. Pelaku utama yang harus bertanggung
jawab atas semua yang telah terjadi di lingkungan ini adalah manusia karena
manusia adalah khalifah dibumi ini, yang akan mempertanggung jawabkan gelar
khalifahnya di akhirat kelak. Manusia hanya menuntut agar lingkungan dapat
menyuplai sumber daya alam (SDA) namun, peningkatan penduduk di Indonesia
tidaak terbendung lagi, Indonesia telah mencapai urutan tiga besar daalam
hal kepadatan penduduk. Entah itu menjadi masalah atau malah rizki bagi
Indonesia. Dalam islam ada pernyataan “banyak anak, banyak rizki” namun
bagi kebaanyakan masyarakat Indonesia malah berpikiran sebaliknya. Semakin
banyak penduduk Indonesia maka SDA yang dibutuhkan juga harus sama banyaknya,
namun lingkungan hanya mampu menghasilkan SDA sebagaimana mestinya. Hal yang
demikian itulah yang menjadi salah satu penyebab manusia melakukan kerusakan.
Kerusakan
lingkungan yang disebabkan manusia erat kaitannya dengan sifat yang dimiliki
manusia yaitu “tamak”. Manusia cenderung berlomba-lomba mendapatkan rizki Allah
sebanyak-banyaknya hanya untuk menuruti kehendak mereka terbebas dari
kemiskinan dan terpenuhinya keinginan duniawi mereka, sehingga eksploitasi
lingkungan sering dilakukan dan tidak peduli dengan dampak yang akan timbul
dari apa yang mereka kerjakan. Kerusakan lingkungan yang disebabkan
manusia tidaak bisa hanya dianggap sebagai angina yang akan berlalu, kerusakan
lingkungan juga mangancam keamanan manusia sendiri. Seperti polusi
kendaraan dan pabrik-pabrik yang akan merusak ozon yang sangat membahayakan
kesehatan manusia juga dapat menjadi pembunuh bagi manusia sendiri. Contoh lain
adalah eksploitasi hutan yang akan menyebabkan hutan gundul, populasi makhluk
hidup dihutan punah, juga menjadi boomerang untuk manusia ketika nanti musim
hujan, hutan kehilangan fungsinya dan yang akan terjadi adalah tanah longsor
yang akan merusak pemukiman penduduk disekitarnya, juga berkurangnya suplai
oksigen yang mana merupaakaan kebutuhan pokok manusia.namun, dengan bencana
yang hadir silih berganti tidak juga menyadarkan para pelaku kerusakan
lingkungan. Mereka tak henti-hentinya merusak lingkungan yang menjadi tempat
mereka hidup dan akan menjadi tempat berlangsungnya generasi penerus mereka .
Kerjasama
antara masyarakat, mahasiswa teknik lingkungan dan juga pemerintahlah
diharapkan dapat menanggulangi atau minimal meminimalisir kerusaknya yang
terjadi di bumi ini khususnya Indonesia. Manusia yang merusak , dan manusia
pula yang dapat mengembalikan lingkungan kedalam kondisi yang lebih baik.
Dengan adanya tiga kelompok masyarakat tersebut, kerusakan lingkungan akan
terminimalisir dan akan berujung pada klimaks, dimana lingkungan sudah dalam
keadaan seimbang. Tugas yang harus dilakukan tiga kelompok masyarakat tersebut
agar lingkungan mencapai klimaks adalah sebagai berikut :
- Mahasiswa sebagai pelopor untuk menggerakkan masyarakat melakukan perbaikan lingkungan juga sebagai pencipta teknologi yang mendukung keasrian lingkungan.
- Masyarakat sebagai komponen terbesar yang akan melakukan perbaikan dan pencegahan kerusakan lingkungan.
- Pemerintah yang membuat peraturan juga menetapkan hukuman bagi siapa saja yang merusak lingkungan.
Dengan
adanya kerjasama yang solid antara ketiga komponen maka diharapkan lingkungan
akan terselamatkan dan kembali kekeadaan aslinya yang asri, makhluk hidup yang
menepatinya pun akan merasa aman dan nyaman. Dengan kerjasama itu pula
diharapkan para pelaku kerusakan sadar akan pentingnya menjaga dan
melestarikan lingkungan tempat mereka memberlangsungkan keturunannya. Dan
tugas terpenting manusia yaitu menjadi khalifah fil ardh, akan
terpenuhi.
By
: Nahawanda Ahsanu A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar