Dewasa
ini, isu global warming terus-menerus menjadi persoalan dunia. Lapisan ozon
yang mulai berlubang di daerah Antartika menjadi bukti bahwa alam mulai
mengalami kerusakan. Isu tersebut semakin diperparah dengan cuaca di bumi yang
tidak menentu seperti pergantian musim yang tidak teratur dan tidak sesuai
dengan yang ada dalam Ilmu Geografi.
Kondisi
alam yang mulai tidak layak huni, dan keadaan-keadaan lain yang memprihatinkan
terus mengancam kehidupan manusia dan mahluk lainnya di bumi. Akhir-akhir ini
juga marak kasus tentaang kematian yang terjadi di india, yang disebabkan oleh
meningkatnya suhu bumi hingga mencapaai 40-42 hal ini dialami oleh banyak
masyarakat india tunawisma yang hanya berlindung ditempat seadanya. Kasus ini
merupakan dampak akibat dari global warming, jika hal ini terjadi secara
terus-menerus tanpa ada kesadaran dari penduduk bumi akan pentingnya
kelestarian alam, penduduk bumi akan tersingkir. Semakin memburuknya kondisi
alam merupakan tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan.
Kehidupan
harus terus berjalan dan pencegahan untuk meminimalisir kerusakan harus segera
dilakukan. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir hal
tersebut ada lah dengan save energy, yaitu memanfaatkan energy baik energy
matahari, energy angin, energy listrik, dsb, dengan sebaik mungkin.
Ada
banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat energy yang ada di alam. Hal
itu bisa dimulai dari kita sendiri, diantaranya :
- Menggunakan lampu sesuai kebutuhan,
- Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan, seperti menggunakan sepeda ontel, menggunakan kendaraan bermotor yang hemat energi dan sebagainya,
- Mengurangi penggunaan AC, dan
- Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang menyebabkan menumpuknya zat rumah kaca di ozon.
Hal-hal
di atas dapat dilakukan sendiri, jika kita melakukan satu saja tips di atas
maka secara tidak langsung kita menyelamatkan nyawa anak cucu kita. Pola
fikir think globally and act locally perlu diterapkan sehingga
setiap orang mampu menanamkan jiwa kearifan lokalnya sebaik mungkin.
By :
Anisatus Sa’idah